TKJ SMKN 3 BUDURAN SIDOARJO

  • Facebook

SETELAH BROWSING CAPEK- CAPEK AND BELUM TERJAMIN KEBENARANNYA

MENGENAL KODE RAHASIA.

Tiga digit angka yang terdapat di belakang kartu kredit adalah nomor otorisasi manual untuk kartu kredit supaya bisa melakukan transaksi. Tiga digit angka tersebut dikenal dengan istilah CVV (Cardholder Verification Value), ada juga yang menyebutnya CSC (Card Security

Code), pada beberapa kasus ada pula yang menyebut CVV dengan CVN (Card

Verification Number). Istilah CVV lebih sering digunakan ketimbang CSC

maupun CVN.
CVV ini, terutama sering digunakan untuk transaksi yang tidak

menggunakan kartu kredit secara fisik, seperti berbelanja lewat

internet. Dengan adanya CVV ini berguna untuk mencegah orang yang tidak

berhak dalam melakukan transaksi yang menggunakan kartu kredit.
Istilah untuk kode rahasia tersebut akan berbeda-beda untuk setiap

jenis kartu. Untuk jenis kartu Visa dan Diners Club menyebutnya CVV2,

MasterCard menyebutnya CVC2. Khusus untuk Amex atau American Express

menyebutnya CID (Card Identification Number). Pada Amex, CVV-nya adalah

4 digit, yang terdapat pada bagian depan kartu kredit.
Sedangkan untuk proses transaksi langsung pada toko-toko konvensional,

kode tersebut bisa dilihat langsung oleh kasir. Kadang-kadang mereka

juga melihat tanda tangan. Sebab kartu kredit tidak akan berlaku jika

tidak ditandatangani pada bagian belakangnya. Karena tanda tangan itu

adalah sebagai otorisasinya. Jadi, boleh dibilang CVV berguna sebagai

pengganti tanda tangan.

ALGORITMA CEK DIGIT LUHN.
Saya tidak akan berpanjang lebar pada bagian ini. Saya memasukkan hal

ini hanya sebagai tambahan yang perlu diketahui. Setiap kali melakukan

transaksi menggunakan kartu kredit ada suatu proses yang disebut

sebagai authentication yaitu sebuah proses untuk memastikan bahwa nomor

kartu kredit yang dimasukkan adalah benar.
Proses transaksi dimulai dimana pihak merchant menggesekkan kartu

kredit dan dihubungkan ke server bank untuk diperiksa. Untuk

menghindari adanya kesalahan maka kartu kredit dirancang sehingga

memungkinkan dilakukannya pengecekan awal, sebelum sebuah kartu

diperiksa. Pengecekan ini adalah pengecekan digit atau disebut juga

algoritma cek digit.
Algoritma cek digit pada kartu kredit disebut sebagai cek digit Luhn.
Algoritma cek digit ini sudah banyak digunakan oleh bank-bank besar

yang mengeluarkan kartu kredit. Pada dasarnya, metode yang digunakan

cukup sederhana. Misalnya, kartu kredit yang terdapat 16 digit angka.

Proses pengecekannya adalah:
1. Digit yang berada di posisi ganjil (dihitung mulai dari digit paling

kiri) yang berarti digit pertama. Nilainya dikalikan dengan dua; jika

hasilnya lebih besar dari 9 maka kurangi hasilnya dengan 9, kemudian

jumlahkan semua angka yang diperoleh.
2. Jumlahkan semua digit yang berada di posisi genap.
3. Jumlahkan hasil prosedur nomor 1 dengan nomor 2 di atas. Apabila

hasilnya habis dibagi 10, berarti nomor kartu tersebut sah.
Sedangkan apabila kartu kreditnya terdapat digit ganjil (misalnya 13

atau 15), caranya sama saja. Perbedaannya hanya pada langkah nomor 1

yang dikalikan adalah digit pada posisi genap, dan pada langkah nomor 2

yang dijumlahkan adalah digit posisi ganjil.
Sebagai contoh:
Kartu kredit dengan nomor 9876-5432-1012-3456. Saya ingin mengetahui

apakah nomor kartu kredit tersebut sah atau tidak.
Diketahui: ada 16 digit (genap).
1. Kalikan semua angka pada digit ganjil dengan dua lalu kurangi

hasilnya dengan 9 (jika hasilnya lebih dari 9), kemudian jumlahkan.
Digit ke-1: 9 9x2 = 18 (lebih dari 9) 18-9 = 9
Digit ke-3: 7 7x2 = 14 (lebih dari 9) 14-9 = 5
Digit ke-5: 5 5x2 = 10 (lebih dari 9) 10-9 = 1
Digit ke-7: 3 3x2 = 6 ; 6 (tetap; kurang dari 9)
Digit ke-9: 1 1x2 = 2 ; 2 (tetap; kurang dari 9)
Digit ke-11: 1 1x2 = 2 ; 2 (tetap; kurang dari 9)
Digit ke-13: 3 3x2 = 6 ; 6 (tetap; kurang dari 9)
Digit ke-15: 5 5x2 = 10 (lebih dari 9) 10-9 = 1
Jumlahkan: 9 + 5 + 1 + 6 + 2 + 2 + 6 + 1 = 32
2. Jumlahkan digit yang ada di posisi genap.
Digit ke-2: 8
Digit ke-4: 6
Digit ke-6: 4
Digit ke-8: 2
Digit ke-10: 0
Digit ke-12: 2
Digit ke-14: 4
Digit ke-16: 6
Jumlah : 32
3. Tambahkan dengan hasil nomor 1 ditambah nomor 2.
32 + 32 = 64
Karena 64 tidak habis dibagi 10 maka nomor tersebut tidak sah sebagai

nomor kartu kredit.
Nah, dari teknik seperti inilah banyak diterapkan untuk membuat program

pembuat dan pengecek kartu kredit. Tapi, banyak hasil nomor kartu

kredit dari program tersebut tidak bisa digunakan begitu saja. Karena

pemeriksaan yang jauh lebih ketat. Misalnya, perlunya nama pemilik dan

tanggal berakhir (expiration date).
Secara umum, jika dikelompokkan maka diketahui prefix kartu kredita

adalah:
4xxx VISA
5xxx MASTERCARD
6xxx DISCOVER
37xx AMERICAN EXPRESS

Prefix adalah digit awal pada kartu kredit. Sebagai bekal bagi Anda,

berikut saya tampilkan tabel prefix beberapa kartu kredit. Sebelumnya

saya jelaskan dulu. Sebelum saya suguhkan tabel, sebaiknya Anda baca

sedikit informasi tambahan, untuk memperjelas tabelnya.
- Sejak 8 November 2004, Mastercard membeli BIN Range milik Diner's

Club untuk kawasan Amerika. BIN Range Diner's Club Internasional

dimulai dengan 38, sedangkan BIN Range 36 menjadi milik MasterCard.
- Sejak 1 Oktober 2005, Discover Bank menyertakan BIN yang baru yaitu

650000-650999

Tabel Prefix Beberapa Kartu Kredit.
PREFIX PANJANG NOMOR JENIS KARTU
1800 15 JCB
2131 15 JCB
300 14 Diner's Club
301 14 Diner's Club
302 14 Diner's Club
303 14 Diner's Club
304 14 Diner's Club
305 14 Diner's Club
34 15 American Express
36 14/16 MasterCard
37 15 American Express
38 14 Diner's Club
3 16 JCB
4 13/16 Visa
51 14/16 MasterCard
52 14/16 MasterCard
53 14/16 MasterCard
54 14/16 MasterCard
55 14/16 MasterCard
56 14/16 Bank Card
6011 16 Discover Card
6500-6509** 16 Discover Card
6013 16 Discover Card
560 16 Bank Card
561 16 Bank Card

BIN (Bank Identification Number) merupakan 6 digit awal nomor kartu

kredit. Boleh dibilang untuk menunjukkan institusi yang mengeluarkan

kartu tersebut pada konsumen atau card holder.
Dari apa yang telah saya jelaskan mengenai prefix dan algoritma Luhn,

saya akan memaparkan sedikit mengenai algoritma spesifik pada kartu

American Express.
- 4 digit pertama, menunjukkan: kode negara, kode mata uang, dan jenis

kartu (Charge atau Credit Card).
- 2 digit berikutnya, menunjukkan: tipe kartu apakah Gold atau

Platinum.
- 1 digit berikutnya merupakan Billing Cycle.
- 4 digit berikutnya lagi merupakan nomor account.
- 4 digit berikutnya (setelah sebelum-sebelumnya) menunjukkan nomor

terbitan kartu (card issue) yang mulai dari angka 1, dan akan terus

naik, apabila terjadi pergantian kartu baik karena hilang atau dicuri.
- 2 digit berikutnya lagi, card issue, di bawah account. Contohnya,

jika ada pemegang kartu tambahan, diawali dengan 00 dan akan terus

naik.
- Digit terakhir merupakan cek digit Luhn (digunakan untuk verifikasi).

CREDIT CARD GENERATOR
Berhubung saya sempat menyinggung persoalan generator nomor kartu

kredit, maka saya akan menjelaskan beberapa hal. Program generator

nomor kartu kredit tersebut lebih dikenal dengan sebutan CC thred.

Supaya lebih enak, saya lebih menyukai menyebutnya CC Generator.

Terkadang dalam kegiatan carding, para pelakunya tidak hanya melakukan

pencarian melalui internet, bisa saja dengan memanfaatkan CC Generator

untuk mendapatkan nomor yang baru.
Ada banyak program CC Generator yang beredar. Hal ini bisa terjadi

karena konsep kerja CC Generator tersebut adalah menghasilkan

nomor-nomor fiktif. Dimana nomor yang dihasilkan bukanlah sederetan

nomor sembarangan. Melainkan, hasil perhitungan berdasarkan algoritma.
Terkadang nomor yang dihasilkan oleh CC Generator tersebut gagal

digunakan saat transaksi. Hal ini bisa terjadi, sebab saat ini

kebanyakan merchant baik juga toko online, tidak hanya melakukan

pengecekan berdasarkan algoritma nomor kartu kredit saja. Ada banyak

hal lainnya, seperti tanggal berakhir, nama pemilik, nomor CVV dan

sebagainya.
Selain itu kemungkinan pula CC Generator tersebut akan menghasilkan

nomor yang sudah tidak aktif lagi. Katakanlah sudah pernah keluar

dulunya dan sekarang nomor tersebut sudah mati.
Sebenarnya, saya tidak begitu suka membahas tentang CC Generator ini.

Lagi pula saya lebih suka aktivitas tanpa tools. Jadi, Anda pun bisa

mencoba menggunakan generator kartu kredit hanya bermodalkan sebuah
browser.
Caranya adalah dengan masuk ke situs berikut:

http://www.elfqrin.com/hacklab/pages/discard.php

Pada tampilan paling atas pada situs tersebut, Anda bisa melakukan
validitas mengenai sebuah nomor kartu kredit.
Untuk men-generate sebuah nomor kartu kredit, pertama-tama, tentukan
jenis kartu kredit yang akan digenerate tersebut. Kemudian masukkanlah
nomor kartu kredit yang valid. Validitas sebuah kartu kredit bisa Anda
coba seperti di atas.
Misalnya, nomor yang valid tersebut adalah:
1234567890124567
Gantilah salah satu angka menjadi huruf x.
Misalnya, 1234 5678 9012 45xx, atau 1234 xxxx xxxx xxxx. Banyaknya
huruf x terserah kepada Anda. Hal ini bertujuan supaya program tersebut
mengubah huruf x tersebut menjadi angka yang sesuai. Begitu gampang bukan.

MENGAKALI CVV.

Pada bagian sebelumnya, Anda sudah bermain-main dengan angka-angka atau
nomor kartu kredit itu sendiri. Sekarang saatnya mempermainkan
angka-angka atau nomor CVV. Berikut ini akan saya jelaskan mengenai
bagaimana cara yang digunakan oleh para carder untuk mengetahui CVV
dari sebuah nomor kartu kredit. Hal ini sangat penting sekali, sebab
peranan CVV sangatlah besar berhubungan dengan kartu kredit. Sebelum
itu, saya ingin menunjukkan sebuah tools yang bernama Crack CVV2. Tools
ini dibuat oleh J4mbi H4ck3r.
Misalnya saja nomor yang diisikan pada software tool crack CVV2 adalah
5444605876165920. Nomor tersebut hanyalah contoh. Dengan menekan tombol
Generated maka akan muncul nilai CVV2 yang dicari. Nilai CVV2nya adalah 865.
Sudah saya katakan, kebanyakan dari tools sejenis memberikan nomor CVV
yang tidak akurat. Setelah saya bandingkan hasil generate dari tool
crack CVV2 tersebut dengan CVV yang asli dari kartu kredit yang saya
contohkan tadi, ternyata nomor CVVnya berbeda. Walau demikian,
nomor-nomor tersebut yang "tidak tepat", tetapi ternyata masih bisa
diterima sebagai validasi. Hal ini saya coba dengan melakukan validitas
sebuah kartu kredit yang caranya telah saya jelaskan di bagian awal tadi.

Untuk menunjukkan ketidakvalidan, nomor CVV tersebut, sekarang saya
mencoba untuk mengganti dua digit terakhir dari nomor di atas menjadi
5444605876165925. Nomor CVV2 yang dihasilkan tetaplah sama 865.
Berhubung walau salah seperti itu, tetapi masih tetap dapat diterima
oleh situs di internet. Saya akan menunjukkan cara kerjanya.
Alasan saya mengapa saya memilih tools tersebut sebagai contoh. Hal ini
karena metode atau cara kerja yang akan saya jelaskan adalah sama.
Hanya saja di sini saya menggunakannya berdasarkan rumus, bukan sebuah
program.

Cara kerja yang pertama, bagaimana cara mengetahui bahwa jenis kartu
tersebut adalah MasterCard (MasterC pada gambar).
"Ya, iyalah. Bisa ditebak."
Kan sebelumnya, Anda sudah mengetahui mengenai prefix. Nomor yang
diawali dengan angka 5 adalah MasterCard. Dan nomor yang diawali dengan
angka 4 adalah Visa. Gampang bukan.
Sekarang cara untuk mengetahui nomor CVV2. Rumusnya adalah:
Digit ke-8 + Digit ke-12 + (Digit ke-3 + 1)
Dari nomor 5444605876165920
Digit ke-8 adalah 8
Digit ke-12 adalah 6
Digit ke-3 adalah 4 + 1 = 5
Maka CVV2-nya adalah 865
Dari rumus tersebut terjawab sudah; mengapa pada saat dua digit
terakhir diganti nomor CVV2 tidak berubah. Hal ini karena dalam rumus
hanya menghitung digit ke-8, ke-12, dan digit ke-13. Sedangkan digit
ke-15 dan digit ke-16 tidak tersentuh.
Dibandingkan dengan tools di atas yang hanya menggunakan satu rumus
saja. Sebagai tambahan, apabila menggunakan rumus di atas, CVV-nya
ditolak. Anda masih dapat mencoba menggunakan rumus berikut: Digit ke-7 + Digit ke-13 + (Digit ke-3 + 1)
Cara perhitungannya tetaplah sama. Siapa tahu berhasil.
Ingat, metode tersebut hanyalah sebuah metode. Jujur saja, saya sendiri
tidak tahu rumus maupun algoritma yang benar-benar digunakan oleh
lembaga finansial. Namun, setidaknya metode di atas adalah salah satu metode yang digunakan oleh para carder.

Buktinya, walaupun tidak sesuai dengan nomor CVV yang asli (saya coba
menggunakan kartu kredit yang asli). Saat melakukan validitas di internet tetap dapat diterima. Walaupun rumus tersebut tidak tepat 100%
masih banyak saja toko online di internet yang mau menerima. Jadi,walaupun "salah-salah" begitu, masih bisa digunakan.
Sekali lagi ingat, kedua rumus tersebut tidak menjami kevalidan CVV sebuah kartu kredit. Walau demikian, masih tetap layak untuk dicoba.

Iseng-iseng berhadiah.