kritik merupakan hal yang wajar dalam hidup ini. toh hal itu merupakan bentuk bahwa seseorang itu memperhatikan kita. jadi, janganlah merasa gerah dengan kritik orang-orang yang ada disekitar anda. jadikan kritik sebagai sarapan anda. tapi mengapa kebanyakan orang banyak yang tidak menerima kritik sebagai sebuah anugrah? nah, dalam analysis ulasan saya kali ini saya akan membahas tentang menerima kritik.
kejernihan, kebersihan, kemurnian atau apapun namanya itu merupakan hal yang mesti selalu ada dalam seseorang. tapi keburukan, kekotoran, dan ketercampurannya hati seseorang dengan kotoran yang tak seharusnya diperlihatkan akan nampak jelas ketika seseorang menerima kritik, dicerca oleh kawan, atau dihina oleh lawan. sebagai seorang yang memeiliki kejernihan, kebersihan dan kemurnian dalam hatinya, pasti dia akan menjawab itu dengan sebuah pernyataan yang pertama kali ialah "terima kasih".
mengapa berterima kasih, seperti yang saya bilang tadi ialah kita harus berterima kasih bahwa masih ada orang yang memperhatikan kita agar kita tidak melenceng. tapi jika orang yang kotor, tidak bisa mengendalikan emosi, kontrol emosinya kurang, maka ia akan cenderung akan menganiaya diri sendiri sehingga terlihat dia teraniaya oleh kritik itu, atau berusaha membela diri dengan sanggahan yang tak masuk diakal, atau justru yang salah ialah bagaimana ia dikritik malah menganiaya orang yang mengkritik dia atau bahkan menggunakan kekuatan yang ada dalam dirinya untuk menjadikan orang yang mengkritiknya tersebut diam seribu bahasa dan tak berani mengeluarkan kritik lagi.
seperti kata Aa' Abdullah Gymnastiar, sama seperti orang yang duduk diatas kursi yang dibawahnya ada ular yang akan mematuknya, ada yang seorang menyampaikan secara halus dan seorang lagi secara kasar, bila seseorang memiliki kontrol emosi yang kuat, kejernihan hati yang terjaga, maka ia akan segera menyingkir dan menjadikan amar itu sebagai perhatian olehnya. lain halnya dengan orang sombong dan apapunlah namanya, dia akan mengambil kayu bukan untuk memukul ular itu malah justru untuk memukul orang yang mengingatkan dengan cara kasar itu tadi.
hal itu mengingatkan saya bahwa kritik itu dibagi menjadi 3 yaitu:
1. menyampaikan benar dengan cara yang benar
2. menyampaikan benar dengan cara yang salah
3. menyampaikan salah dengan cara yang salah
tapi itu semua bermuara pada kepribadian orang yang menerima kritik itu tadi, apakah ia ma menerimanya atau tidak sebagai cerminan hidupnya. orang yang terbiasa menerima kritik, maka ia akan menjadikan musibah sebagai suatu kenikmatan karena tahu ALLAH Swt. akan memberikan yang terbaik yaitu kemuliaan disisinya.
Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah engkau berduka cita karena perkataan mereka. Sesungguhnya kekuatan itu bagi Allah semuanya. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Yunus [10] : 65)
dan ingatlah wahai kawanku pada rubrik ini, bahwa semua bentuk kritikan atau apapun, itu kan sudah ada yang ngatur, jadi janganlah mengingkari apa-apa yang terjadi dalam hidup ini.
Padahal, Allah Azza wa Jalla telah berfirman:
"Katakanlah, Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan. Engkau berikan kerajaan kepada orang Kau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Kau kehendaki. Engkau muliakan yang Kau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Kau Kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Ali
‘Imran [3] : 26)
sudah dulu analysis dari saya dalam posting ini. bila ada komentar, silahkan post a comment dibawah saja ya!!