TKJ SMKN 3 BUDURAN SIDOARJO

  • Facebook

Air mata lelaki, Tabukah?

rasanya seperti menjatuhkan martabat seseorang apabila saya mengatakan pada teman laki-laki saya ketika mendapat musibah atau semacam masalah yang begitu hebat sehingga tak dapat ia tanggulangi dengan cara yang dia punya dengan perkataan "Ayolah kawan, menangislah, luapkan rasa yang ingin kau keluarkan melalui itu". seperti tambah menambah hancur hatinya karena bisa saja nanti dikatakan cengeng.

ya, mungkin memang seperti menjadi hal yang tabu dengan image bahwa seorang lelaki ialah tegas, keras, dan semua image yang melekat pada laki-laki. tapi apakah itu menunjukkan bahwa air mata laki-laki itu kering ketika beranjak dewasa? apakah menangis hanya untuk ketika laki-laki masih bayi.

saya rasa itu merupakan image yang salah, justru bila lelaki tak punya air mata, maka kemungkinan besar lelaki akan sering melampiaskan rasa sedih atas apa yang dihadapinya dengan kekerasan. sehingga image lelaki makin bertambah dengan kebengisan dan tak punya perasaan, dan mengisyaratkan kelembutan, kehalusan, ialah hanya untuk seorang wanita.

dan saya berkata ini, karena merasa air mata ialah suatu tazkiah atau hak dari seorang laki-laki pula. biasanya air mata itu akan keluar jika kita bersentuhan dengan kejadian atau peristiwa yang mengusik nurani kita, perasaan kita sehingga badan atau akal kita tak mampu untuk membendungnya.

sebagai laki-laki yang sering menangis tidak bisa dikatakan cengeng, atau tidak bisa dikatakan banci, malah ia menunjukkan sikap yang lemah lembut, halus dan anti dengan kekerasan. lahwong bagaimana seseorang lelaki tak menangis bila ia dengan tak sengaja mengusik perasaan orang lain, dan kemudian dibalas oleh orang tadi dengan dihajar habis-habisan. toh malah menunjukkan bahwa orang yang menghajar tak punya hati nurani, tak punya space untuk mendengarkan kritik orang lain.

jika semua laki-laki seperti itu, dikritik atas kesalahannya malah menghajar orang yang mengkritiknya, maka semakin miskin saja moral dari para lelaki itu sendiri dan miskin pengendalian emosinya. Sehingga sosok yang tampak adalah sosok yang kaku, penuh dengan perhitungan-perhitungan, matematis dan jauh dari sosok yang lembut hati.

laki-laki menangis bukanlah suatu yang tabu untuk disaksikan selama tangisannya ialah bukan karena kecengengan, tapi dengan tangisan itu menunjukkan kelembutan dan kehalusan hati yang ia miliki. tapi kelembutan perasaan dan kehalusan ini TIDAK AKAN sama sekali mengurangi sosok laki-laki sebagai manusia yang tegas dan tegar, tapi dia akan jadi teladan dan ideal untuk panutan bagi orang lain. karena kehalusan dan kelembutan akan menghasilkan kesabaran, dan ketegaran dan ketegasan akan membentuk sikap benar. karena sikap sabar dan benar ialah pilar yang mesti dimilki untuk lelaki ingin sukses menjalani fungsi ke-qowwam-an nya.

memupuk sikap benar tapi mengesampingkan sifat sabar akan mengebabkan ketidak setimbangan sayap ke-qowwam-an seseorang. mengasuh kelembutan, kehalusan bukan hanya untuk kaum wanita, melainkan dalam batasan yang proporsional juga harus dimiliki kaum laki-laki. seperti laki-laki mendidik istrinya yang diperlukan ketenangan, kepenuhpengertian, sehingga ia akan tahu karakteristik dan cara mengendalikannya apalagi dengan karakteristik yang agak rumit yang butuh kepekaan rasa.

juga tangisan air mata yang bukan hanya milik kaum hawa, tapi juga kaum adam. maka jangan simpan tangis dan air matamu jika ada sesuatu yang membuatmu menangis, sebab tangis tidak mencerminkan kecengengan selama tangisan itu keluar dari kelembutan dan kehalusan pribadi anda. sebab kehalusan, kelembutan, tangis dan air mata itu bersifat universal dan tiap orang pasti punya kadar yang berbeda-beda.