Hmmm.... agaknya memang sedikit agak mengusik orang yang berhubungan didalamnya terutama parpol elit. bagaimana tidak? setiap 5 tahun sekali mengadakan pemilu, dan setiap 5 tahun itu pula rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi dinegara kita ini hanya menerima cekokan janji janji politik palsu.
kenapa palsu, hehe... sudah jelas... karena kesejahteraan rakyat tidak ada yang berubah seiring bergantinya pemimpin. rakyat hanya hidup bak seekor keledai dungu yang ditunggangi kesana kemari tanpa ada kejelasan nasib mereka kedepannya.
kita lihat contoh awal (bukan maksud saya menyinggung tapi memang pantas untuk disinggung) ialah masalah harga sembako. pemerintah menyatakan berkali-kali bahwa sembako kita harganya stabil. tidak ada yang melonjak, nyatanya.... hehe... banyak orang tua yang tidak mampu tidak bisa membeli kebutuhan karena fakta dalam berbagai media para elit parpol berkampanye menunjukkan keberhasilan yang kenyataannya NIHIL.
seperti iklan partai demokrat.
harga bbm, diturunkan
diturunkan
diturunkan lagi
3 kali mengatakan diturunkan tapi juga 3 kali rakyat menerima keresahan yang tak berkesudahan. bagaimana tidak, resah rakyat sama juga resah para pemilik SPBU yang tak mau barang jualannya rugi karena turunnya terus harga, sementara mereka memakai jatah bbm stok harga lama. resah masyarakat ialah bagaimana ketakutan abstrak atas hilangnya bbm dipasaran dikarenakan pengusaha SPBU tidak mengambil jatah ke depo. hehe...
jadi, strategi macam apa ini, apa memang yang bodoh terus bodoh, yang pinter terus nindas. apa ini hanya permainan orang partai dengan konstituen,..
akhir-akhir ini ialah terlihat stategi para elite politik untuk memperoleh dukungan dari partai lain atau setidaknya melakukan lobby untuk merencanakan koalisi. saya nilai yang paling aktif dalam melobby ini ialah PDIP dan Golkar. kedua partai ini bak anak umur 5 tahun yang pintar bermain sepeda yang kemudian menunjukkan kemampuannya pada anak umur 2 tahun. hehe... bagaimana tidak? mereka seakan-akan (atau memang ya) sombong terhadap partai-partai baru, partai menengah atau medioker. dengan secara tak langsung bahwa capresnya harus dari ke-2 partai itu atau secara gampangnya, kedua partai itu tidak mau menjadi buntut dari koalisi seperti koalisi SBY dan JK.
PDIP sudah jelas mengajukan Megawati sebagai capres 2009 dan menambah panas atmosfir ialah DPP Golkar yang dengan egonya menyatakan bahwa dirinya partai besar dan harus kembali ke titahnya dengan mengajukan capresnya sendiri.
dan selanjutnya kedua partai ini melakukan safari untuk mencari dukungan seperti yang sudah saya utarakan tadi. yang paling marak dikunjungi ialah PKS pimpinan Tifatul Sembiring. mengapa PKS? mungkin karena dianggap dari berbagai survey atau memang wangsit atau apalah yang merasa bahwa 2009 PKS melejit.
ini mengindikasikan bahwa partai-partai besar merasa kesulitan mencari cawapres yang ideal. dan itu menandakan pula mulainya pembodohan atas rakyat. sekarang bermain logika saja. harusnya mencari yang rendah lebih mudah dari tinggi. tapi kenapa sekarang dibalik, mencari yang tinggi (capres) seakan mencari batu besar diatas piring (mudah banget) dari pada mencari kerikil ditengan gundukan pasir (sulit). ini kan aneh...
INTROPEKSI
ya, patut disadari bahwa saya juga tidak memberikan apapun pada pemilu 2009 (saya gak nyontreng soalnya umurku baru 15! hehe...) tapi yang terpenting ialah bagaimana membangun sifat politik yang cerdas dan benar. mengapa musti cerdas, karena cerdas bisa melakukan analisa untuk menentukan yang terbaik. tapi mengapakah mesti benar, karena benar dia dapat menyaring mana yang baik dan mana yang buruk dalam analisanya. jadi ingatlah bahwa saya, anda atau siapapun ialah pemimpin disetiap tempatnya. jadi lakukanlah seperti layaknya hal apa yang harus dilakukan seorang pemimpin.
lakukanlah hal yang sedalam-dalam dan sejauh-jauh anilisa anda ialah suatu jalan terbaik bagi anda dan orang lain dan tentukan dan tegaslah dengan segenap jiwa tentang keputusan anda dan insyaallah diridhoi Allah. seperti dalam firman Allah QS Al Baqarah 147:
jadi janganlah pernah ragu tentang memutuskan sesuatu. tirulah pemimpin dilapangan (baca: wasit) yang mengatakan ya dan tidak dengan cepat dan tepat.
sama dengan pemilu, anda semua (yang nyontreng) harus aktif tahu dengan pilihan yang akan anda jadikan wakil. jangan memilih asal milih, seperti kebanyakan orang. atau orang yang apatis, yang berkata "aku nyontreng gak nyontreng hidupku ya tetap sama".
ingatlah secercah harapan. tidak semua pemimpin itu begitu. hanya saja masalah keimanan. sejauh mana matanya bisa menahan antara tugas (kewajiban) dengan batasan haknya. so, jadilah pemilih yang cerdas, 1-5 menit dibilik suara menentukan bangsa 5 tahun kedepan.
tentukan nasib anda dengan pemilu, and jangan lupa berdoa pada Allah swt semata agar pemimpin kita dibuka kedua matanya (mata fisik dan mata hati) agar benar-benar menjalankan amanah yang kita berikan.
INGATLAH WAHAI PARA PEMIMPIN...!!!
PEMIMPIN IALAH PELAYAN RAKYAT, ALIAS BABUNYA RAKYAT...!!!
JADI JANGANLAH BANGGA BILA ANDA TERPILIH
SEBAB TUGAS DIDEPAN MASIH BANYAK YANG MENANTI DIPUNDAK ANDA
KARENA SETIAP PEMIMPIN, PASTI DIMINTAI PERTANGGUNG JAWABANNYA!!!
walaupun koalisi A ama B, C ama D, berbeda. tapi carilah yang anda kira cocok mewakili anda!!!
MARI KITA SAMBUT MUSIM PEMILU DENGAN SEMANGAT MENYONGSONG MASA DEPAN!!!