Kita (yang udah nyontreng, bukan gue) telah melaksanakan hajatan terbesar 5 tahunan negara kita yang bernama pemilu. mengapa terbesar karena dirayakan oleh seluruh warga yang memenuhi syarat untuk memenuhi syarat oleh KPU untuk menjadi seorang pemilih. dan juga terbesar karena diyakini sebagai PEMILU YANG TERBESAR UNFORCED ERRORNYA, TERBESAR CARUT MARUTNYA, TERBESAR KACAUNYA.
Mulai dari jumlah parpol yang membludak, surat suara yang terlambat sampai, surat suara yang sebesar sajadah untuk sholat, tatacara pemilihan yang membingungkan (bagi kebanyakan orang), kasus DPT fiktif, ganda dan kecurangan pemilu. semua itu tak bisa lepas dari proses demokrasi negara yang sempat 'terkekang' selama 32 tahun. hehe...
memang, menyimak hasil pemilihan umum legislatif kemarin sudah banyak lembaga survey yang menyatakan Partai Demokrat sebagai pemenang. sudahlah, kita tak usah larut dalam euforia hasil-hasil survey, tapi yang penting ialah bagaimana sang pemenang dapat menjalankan aspirasi rakyat dengan sebenar-benarnya dan semaksimal mungkin untuk rakyat.
bagaimana tidak, kita lihat di berbagai media, Caleg jadi Gila, Caleg kalah suara mengambil lagi modal yang dipakai kampanye, dan yang lebih menghebohkan, ada caleg yang mengambil karpet yang sebelumnya ia sumbangkan ke masjid untuk diambil kembali.
Disitu jelas terlihat, bahwa kepemimpinan atau harga sebuah kursi pemimpin HANYA DIUKUR DENGAN MATERIAL, bukan dengan DEDIKASI, KEMAMPUAN DAN NIAT untuk mengubah negeri ini menjadi lebih baik. ingat posting saya masalah syarat pemimpin (LINKKAN)
yang saya kutip dari artikel HTI, disitu jelas bahwa seorang pemimpin haruslah yang memang memiliki ability untuk menjalankan apa yang memang seharusnya ia jalankan sebagai layaknya dan sahnya seorang pemimpin.
jika seseorang dasarnya hanya menganggap memerintah atau memimpin atau mengemban amanat hanya sebagai investment dengan relasi dalam langkah dan pemerintahannya, maka ia tak jauh-jauh dari yang namanya KAFIR QURAISY, SAMPAH, BAJINGAN, atau LAKNAT dsb. islam telah mengajarkan dalam Al Quran, Kitab dengan sebenar-benarnya mengatakan bahwa:
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar[1195]. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS AS SAJDAH 32:24)
[1195]. Yang dimaksud dengan sabar ialah sabar dalam menegakkan kebenaran.
disitu terlihat bahwa menjadi pemimpin harus sabar menegakkan kebenaran, memang semua bisa berkata "ah jadi pemimpin gak gampang", "ah saya kan mungkin hanya sekali menjabat". dan kata-kata itu semua yang harus dilempar jauh-jauh apabila ingin menjadi sebenar-benarnya pemimpin. dan pemimpin itu harus meyakini ayat-ayat Allah (memahami dan menjalankan) dalam konteks kepemimpinannya yang juga berarti kita harus memilih pemimpin yang memiliki kekuatan agama yang kuat dalam dirinya dan ditunjang dengan ability lain (kepemimpinan, ilmu).
kalau sedikit ambil kata-kata bola, sayap kiri ialah IPTEK dan LEADERSHIP dan sayap kanan ialah AGAMA. jika dia kuat diagama maka ia akan buta terhadap masalah dunia, dan moderenisasi dan tak ada inovasi diotaknya. dan sebaliknya, jika kuat diipterk dan leadership tanpa dibarengi oleh agama, niscaya ia akan bertindak seperti layaknya diktator dan lama-lama akan menganggap dirinya sebagai Tuhan! Naudzubillahimindzalik...
saya juga sedikit bercerita dalam konsep kepemimpinan dasar di masa sekolah (CERITA SUNGGUHAN NIE), disebuah SMP X (sensor) itu pengurus osis yang mengadakan seleksi awal (osis smp) itu setelah saya SMK ini saya pikir-pikir hanya menggunakan filter muka, gaul dan money (uang). mengapa tidak, karena saya melihat dengan mata kepala sendiri anak yang memiliki ability tapi masih belum punya kawan banyak (belum beradaptasi) tapi ia punya pandangan dan konsep yang baik, TIDAK BISA LOLOS HANYA KARENA DIA KURANG BISA BERSOSIALISASI. dan terutama dari penampilannya juga terlihat beda dengan calon lain.
dia bersikap layaknya leader, pakaian rapi, sedangkan yang lain, pakai gelang, bicara gak punya aturan, maen HaPe itu bisa lolos seleksi dan berakhir dengan ia menjadi pengurus OSIS di SMP X itu. hmmm.... inilah bentuk kepemimpinan kita? dan yang saya tahu belakangan di SMP X itu dipimpin oleh ketua osis yang bertingkah laku tak jauh dari sebutan 'banci' (karena banyak anak sebaya mengatakan seperti itu).
nah dari hal kepemimpinan terkecil itu saja sudah terlihat, bahwa pemimpin diindonesia itu harus punya modal yang besar untuk jadi. dan kalau terjadi terus semacam ini, maka nasib negeri ini akan tak jauh beda hingga 200 tahun kedepan. seperti kita lihat, si Johny Allen Marbun, dari fraksi Demokrat yang statusnya ngganutung antara saksi dan terdakwa korupsi, malah justru mendapat suara terbanyak sementara di dapilnya!!! ini salah yang memilih atau karena memang ada hal lain!!!
HARAPAN? Tentu masih ada, kita mulai dari hal yang terkecil ketika memimpin sholat (jadi imam) ketika kita merasa tidak siap disuruh jadi imam, maka serahkanlah tugas itu pada yang lebih siap. karena persiapan itu penting untuk mengawali sebuah kegiatan. tapi jangan lupa, kalau dalam kehidupan sehari-hari jangan konotasikan persiapan itu ialah uang yang banyak buat campaign, melainkan siapkah mental kita untuk siap menang dan kalah? dan ability untuk JADI BABU MASYARAKAT??
INGAT SEMUANYA? PEMIMPIN ITU BUKANLAH ORANG YANG DIMULIAKAN, TAPI JUSTRU ORANG YANG MEMULIAKAN YANG MEMILIHNYA, ALIAS JADI PELAYAN UNTUK RAKYATNYA DAN SIAPKAH ANDA WAHAI PEMIMPIN UNTUK MELAKUKANNYA?
ingat khalifah kita? khalifah abu bakar ketika dibaiat menjadi khalifah mengatakan "ketika saya memerintah saya akan memerintah layaknya pedang saya ini, dan kalaupun saya bertindak melenceng dari ajaran Allah dan Rasulnya maka saya akan jatuh dari pedang saya sendiri".
itu mengkonotasikan bahwa, pemerintah itu harus tegas, lurus dan berpandangan, tak pandang bulu dan punya harapan dan target yang bila tak dijalankan akan menanggung sendiri akibatnya. itulah sebenarnya pemimpin itu.
saya cerita lagi, khalifah umar ketika malam ia menyamar untuk melihat rakyatnya sendiri secara langsung tanpa pengawalan sekalipun, dan iapun menemui ibu yang sedang merebus batu, dan ditanya umar "kenapa engkau merebus batu itu", dan ibu itu menjawab "ini untuk membohongi anakku agar tertidur dan tak menunggu yang dianggapnya nasi ini" seketika khalifah umarpun menangis dan kemudian ia kembali keistana untuk mengambil bahan pokok yang IA PANGGUL SENDIRI!!! Subhanallah,... perjuangan seorang pemimpin IALAH LAYAKNYA HARUS SEPERTI ITU. sayapun sampai mberebek (sedikit menangis) setiap mendengar cerita itu.
maka dari itu untuk saudaraku yang memiliki hak pilih saya anjurkan:
1. GUNAKAN HAK PILIH ANDA, Insyaallah pimpinan anda akan jadi pemimpin yang amanah dan disamping itu perlu anda doakan.
2. ALLAH MAHA TAHU, jangan takut dengan fatwa MUI masalah wajib milih dan haram hukumya milih pemimpin yang salah. sekarang mikir aja, tiap orang punya pandangan dalam memilih dan akan dipertanggung jwabkan pilihannya diakhirat, so, ITU HAK ANDA
untuk para calon pemimpin (khususon utnuk capres):
1. PEMIMPIN ITU MELAYANI RAKYAT, BUKAN DILAYANI
2. PEMIMPIN ITU MEMULIAKAN RAKYAT, BUKAN DIMULIAKAN
3. PEMIMPIN ITU HARUS KUAT DALAM AGAMA, IPTEK, LEADERSHIP!!! CUKUP!!! TANPA UANG!!!
4. KALAU GAK KUAT JADI PEMIMPIN, MENDING NYERAH AJA!!! DARIPADA STRESS
WASSALAMUALAIKUM WR.WB
REGARDS
ARIEF R.H (4074/131.TKj)